Minggu, 03 Agustus 2008

kuncinya adalah motivasi


Yang namanya pekerjaan, tidak ada habisnya. Satu pekerjaan selesai, pekerjaan berikutnya menyusul. Lalu bagaimana kita menyikapi pekerjaan?

Energi yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan adalah pikiran, tenaga, dan motivasi. Ada pekerjaan yang lebih memerlukan pikiran dibanding tenaga dan ada pula yang lebih memerlukan tenaga dibanding pikiran, tetapi apapun pekerjaannya diperlukan energi motivasi cukup banyak untuk menyelesaikan pekerjaan.

Sukses atau gagal tergantung pada bagaimana kita menyikapi motivasi kita atas pekerjaan yang harus diselesaikan. Keberhasilan akan jauh lebih mudah untuk diraih dengan berpegang pada prinsip: Apapun yang tangan Anda temukan untuk dikerjakan, kerjakan dengan sebaik mungkin.


Jika prinsip ini diterapkan maka dalam prosesnya manusia akan mengalami banyak pembelajaran penting untuk kemajuan dalam kehidupan.
Untuk itu, satu prinsip terpenting yang harus digarisbawahi adalah: motivasi. Semakin positif motivasi kita, semakin tinggi semangat kita. Sedangkan dua hal sebelumnya, yaitu pikiran dan tenaga, adalah modal utama yang tergantung pada sifat pekerjaan kita.

Sukses kita dalam menyelesaikan pekerjaan tergantung pada motivasi. Jika motivasi kita mayoritas dari dalam diri, bersifat internal, maka tergantung pada kita sendiri apakah akan bekerja dengan baik atau tidak. Tetapi jika motivasi kita mayoritas dari luar, dari dorongan orang lain, maka tergantung pada seberapa mahir kemampuan orang lain dalam menyemangati kita dalam bekerja.

Sangat penting bahwa motivasi itu berasal dari diri kita sendiri, bahwa pekerjaan itu harus diselesaikan sebaik mungkin dengan disiplin tingkat tinggi karena itulah cara terbaik untuk meraih kemajuan dalam kehidupan.

Umumnya pekerjaan itu dipandang sebagai beban yang berat. Tetapi jika pekerjaan dipandang sebagai beban yang berat, maka akan sedikit pekerjaan yang berhasil kita selesaikan. Cara yang lebih baik adalah memandang pekerjaan sebagai hobi, kenikmatan, kesenangan, dan ibadah. Semakin baik motivasi kita tentang pekerjaan bernilai tinggi yang menjadi tanggungjawab kita, semakin besar energi yang kita miliki untuk mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik.

Meraih sukses dimulai dari motivasi. Berhentilah sejenak, dan pikirkan mengapa sangat penting bahwa Anda melakukan yang terbaik untuk menyelesaikan proyek yang saat ini menjadi tanggungjawab Anda. Apa motivasi utama Anda dibalik pekerjaan yang harus Anda selesaikan?


Tingkatkan kualitas dari motivasi Anda, maka secara otomatis kualitas dari hasil pekerjaan Anda juga meningkat. Mengapa? Karena seberapa besar energi pikiran dan usaha yang Anda keluarkan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik sangat tergantung pada bagaimana dan apa motivasi Anda.

Belajar untuk selalu menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik mungkin akan meningkatkan kemampuan dalam meraih prestasi. Anda memandang bahwa bekerja bukan hanya sekadar untuk memperoleh uang, tetapi juga merupakan proses pembelajaran untuk menjadi manusia yang lebih baik. Anda berpegang teguh pada prinsip peningkatan kualitas hidup secara konstan dan berkesinambungan. Jepang menjadi negara maju karena secara konsisten terus meningkatkan kualitas.

Energi Anda akan menjadi berlipat ganda jika memandang pekerjaan sebagai ibadah, bahwa sebenarnya tanggungjawab Anda adalah pada Tuhan yang telah memberi Anda kesempatan berupa kehidupan di muka bumi ini. Dan Tuhan melihat pikiran, hati, roh dan jiwa Anda.
Relaksasi itu penting. Saat pekerjaan begitu mendominasi pikiran Anda. Berhentilah sejenak untuk melihat pekerjaan Anda dari perspektif yang lebih baik. Relaksasi adalah proses untuk melihat pekerjaan dalam pandangan yang lebih baik, sehingga Anda memiliki energi yang lebih besar untuk menyelesaikannya dengan kualitas hasil yang lebih baik.Kembangkan cara-cara untuk selalu meningkatkan diri dalam menggunakan waktu. Tingkatkan kecepatan Anda dalam menyelesaikan pekerjaan tanpa mengurangi kualitas hasil.

Energi utama Anda berasal dari motivasi di dalam diri. Semakin berkualitas motivasi Anda, maka semakin akurat pendekatan Anda dalam menyelesaikan pekerjaan, dan hasilnya tentu akan lebih baik.

Hasil adalah indikasi tentang motivasi Anda. Jika motivasi Anda adalah untuk melayani, untuk memberi, untuk meningkatkan kualitas hidup bagi diri sendiri dan sesama manusia, maka Anda akan terhindar dari masalah yang menghantui banyak orang: Kekurangan energi dan kreativitas untuk meningkatkan kualitas hidup.

Indahnya kehidupan adalah saat kita berhasil melakukan sesuatu yang berguna untuk meningkatkan kualitas hidup, untuk diri sendiri sekaligus sesama manusia.
Dan pembeda terbesar yang menentukan sukses atau gagal adalah apa yang kita berikan, bukan apa yang kita dapatkan. Semakin akurat tingkat pemahaman kita bahwa sebenarnya dengan memberilah kita akan semakin berhasil, maka semakin tinggi tingkat keberhasilan kita.
Usaha-usaha untuk memperoleh keberhasilan dengan cara-cara yang merugikan orang lain sangat jelas terlihat pada apa yang memotivasi seseorang. Tapi sebenarnya siapa pun yang merugikan orang lain, ia sedang merugikan diri sendiri. Tuhan sudah menetapkan bahwa kita hanya memanen apa yang kita tanam.

Panenan kebaikan yang melimpah hanya terjadi jika kita dengan tekun menanam kebaikan, pada diri sendiri dan orang lain.
Apa yang tanam, itu yang dia panen. Jika manusia menanam padi, tentu ia akan memanen padi. Kita sendiri yang menentukan apa yang kelak kita panen. Jika Anda berharap untuk memanen keberhasilan dengan lebih cepat, maka mulailah menanam pohon-pohon keberhasilan hari ini juga.

Nikmati pekerjaan Anda. Pandang pekerjaan sebagai ibadah. Selesaikan pekerjakan bernilai tambah tinggi dalam cara terbaik. Berikan yang terbaik. Satu prinsip ini memiliki kekuatan untuk mengubah kehidupan Anda secara spektakuler, jika Anda menerapkan secara konsisten.

Belajar Bisnis Dari Rosulullah




Judul buku: Rahasia Bisnis Rasulullah
Penulis : Prof La Ode Kamaluddin, Ph.D.
Penerbit : Penerbit Wisata Ruhani Pesantren Basmala, 2007
Tebal : 230 halaman



Sebelum menjadi nabi, Muhammad adalah seorang pedagang sukses yang dijuluki Al Amin. Lebih dari 20 tahun beliau berkiprah di bidang perdagangan, sehingga mampu membangun jaringan bisnis hingga ke Yaman, Syria, Irak, Yordania dan kota-kota lainnya di Jazirah Arab.
Karirnya meningkat setelah dipercaya sebagai mudharib (fund manager) seorang saudagar besar bernama Khadijah. Dalam Sirah Halabiyah dijelaskan bahwa Muhammad sempat melakukan empat lawatan dagang untuk Khadijah.


Selain perjalanan bisnis, dia juga terlibat dalam urusan dagang yang besar, selama musim-musim haji di festival dagang Ukaz dan Dzul Majaz. Sementara di luar musim haji, Muhammad sibuk mengurus perdagangan grosir pasar-pasar kota Mekkah. Dalam menjalankan bisnisnya, dia menerapkan prinsip-prinsip manajemen yang jitu dan andal sehingga bisnisnya tetap untung dan tidak pernah buntung.


Prinsip-prinsipnya, antara lain jujur, setia dan profesional. Dengan prinsip-prinsip etika bisnis tersebut, dia berhasil meraih kepercayaan konglomerat-konglomerat Arab. Inilah dasar kepribadian dan etika bisnis yang dipraktekkan Muhammad sehingga bisa menjadi semacam money magnet bagi taipan-taipan Arab kala itu, di samping juga menjadi medan magnet yang mempengaruhi orang-orang yang ada di sekitarnya, dan masyarakat Arab pada umumnya. (hal 31-32)


Buku karya La Ode Kamaluddin ini merupakan lanjutan dari buku 14 Langkah Bagaimana Rasulullah SAW Membangun Kerajaan Bisnis. Di dalam buku ini Kaimuddin memaparkan 12 rahasia bisnis Rasullah. Antara lain, menjadikan bekerja sebagai ladang menjemput surga; berpikir visioner, kreatif dan siap menghadapi perubahan; pintar mempromosikan diri; menggaji karyawan sebelum kering keringatnya; mengutamakan sinergisme; berbisnis dengan cinta; serta pandai bersyukur dan berucap terima kasih.


Selain memaparkan 12 rahasia bisnis Rasulullah, Kamaluddin juga memberi penekanan khusus pada pentingnya menjaga amanah. Sebab kesuksesan Rasulullah tak bisa lepas dari keberhasilannya menjaga kepercayaan (amanah). Itulah modal terbesar yang tak bisa ditawar-tawar jika kita ingin sukses dalam berbisnis seperti Rasulullah.
Dari berbagai hadis dan sejarah hidup rasulullah (sirah nabawiyah), Kamaluddin menemukan beberapa inspirasi yang dapat menjadi teladan bagi para pebisnis.


Pertama, penjual tidak boleh mempraktekkan kebohongan dan penipuan menyangkut barang yang dijual kepada pembeli.


Kedua, penjual harus menjauhkan sumpah yang berlebihan dalam menjual suatu barang. Dalam mengiklankan produk atau jasa, tidak dibenarkan melakukan pembodohan dengan cara berdusta.


Ketiga, hanya dengan sebuah kesepakatan bersama, atau dengan suatu usulan dan penerimaan, suatu penjualan akan sempurna.


Keempat, Rasulullah melarang dengan tegas adanya monopoli dagang.
Mengutip ceramah seorang dai kondang yang juga pebisnis sukses, Kamaluddin menjelaskan bahwa bisnis bagi Rasulullah tidak hanya sebatas perputaran uang dan barang, tetapi ada yang lebih tinggi dari itu semua, yakni menjaga kehormatan diri.


Pembangunan harga diri, etos kerja, karir kehormatan sebagai orang yang jujur dan sangat amanah terhadap janji-janji, jika ditanamkan dan dilatih sejak awal, akan membuahkan kepribadian yang sangat bermutu tinggi, dan menjadi bekal kesuksesan yang luar biasa.
Kamaluddin menutup buku ini dengan sebuah penegasan bahwa Rasulullah mengadakan transaksi bisnis sama sekali tidak untuk memupuk kekayaan pribadi, tetapi justru untuk membangun kehormatan dan kemuliaan bisnisnya dengan etika yang tinggi, dan hasil yang didapat justru untuk didistribusikan kepada umatnya. Inilah yang menyebabkan kepribadian Rasulullah begitu monumental, baik dalam mencari nafkah maupun dalam menafkahkan karunia rezeki yang diperolehnya. (hal 201-202)


Buku ini menyegarkan kembali ingatan kita akan satu episode kehidupan Rasulullah sebelum mengemban risalah kenabian, yakni saat beliau masih menjadi pedagang sukses yang jujur dan amanah. Cobalah tengok ke sekeliling kita, berapa banyak pedagang sukses yang jujur dan amanah? Kalau pun ada, mereka pasti minoritas di tengah mayoritas pedagang yang ingin cepat kaya dengan menghalalkan segala cara.


Mau kaya, sukses, dan dihormati orang lain? Teladanilah etika bisnis Rasulullah!




SUKSES itu mudah kalau tahu caranya...

sukses hanya masalah persiapan dan proses akumulasi dari kegagalan.

banyak latihan membuat anda sempurna. by Koka cakep.

Sabtu, 02 Agustus 2008

Tindakan Lebih Penting Dari Pengetahuan

Pada suatu hari seorang ilmuwan terkenal bertanya kepada guru agamanya, "Pak, apakah inti penting di dalam agama?""
Jangan melakukan segala dosa, sebaliknya jalankan semua amal dan kebaikan,” jawabnya.

Ilmuwan itu menganggap bahwa itu adalah jawaban standar yang terlalu luas dan kurang jelas. "Apa yang Bapak katakan itu terlalu sederhana. Anak berusia tiga tahun pun akan sudah tahu jawaban seperti itu," timpalnya.“

Memang anak seusia itu juga akan mengerti, tapi orang tua yang telah berusia delapan puluh tahun belum tentu bisa melakukannya,” sahut guru agama itu.

Pesan:Apa yang telah diungkapkan oleh sang ilmuwan sangat sering kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak orang yang cukup pintar dan mengerti tentang rambu-rambu kehidupan dari ilmu pengetahuan yang mereka pelajari, seminar, buku, televisi dan lain sebagainya.

Misalnya bila kita ingin sukses, maka kita harus bersikap positif (lebih ramah, disiplin, jujur, gigih berusaha, dan lain sebagainya) serta menjauhi tindak negatif (korupsi, kolusi dan nepotisme, menghasut, menipu dan lain sebagainya).Tetapi hanya sebagian kecil diantara kita yang benar-benar sukses dan bahagia.

Banyak juga orang pintar yang melanggar aturan negara maupun agama, misalnya berbuat korupsi, pembunuhan, praktik ilegal dan tindak kriminal lainnya. Mengapa? Karena semua pengetahuan itu hanya sebatas wacana atau tidak berlanjut kedalam tindakan nyata. Kunci kebahagiaan dan keberhasilan dalam kehidupan setelah mencari ilmu pengetahuan adalah mempraktekkan semua ilmu pengetahuan tersebut kedalam tindakan nyata. Segudang ilmu pengetahuan tidak akan bermanfaat bila kita sendiri tidak menjalankannya. “Tindakan tidak selalu membawa kebahagiaan, tetapi tidak ada kebahagiaan tanpa tindakan,” kata Benjamin Disraeli.

Sebaliknya, betapapun sederhana ilmu pengetahuan yang kita miliki akan memiliki kekuatan yang dahsyat jika kita menggunakannya setiap hari dan setiap saat. Contoh sederhana misalnya kita ketahui bahwa bersikap disiplin, jujur dan tersenyum atau ramah kepada semua orang itu baik.

Pengetahuan tersebut akan memberikan manfaat lebih dahsyat terhadap berbagai hal termasuk kesuksesan dan suasana hati bila kita senantiasa mempraktekkannya. Oleh sebab itu latihlah diri kita senantiasa melakukan tindakan nyata atas apa yang sudah kita ketahui

PEMASAR HANDAL

Tiga pertanyaan yang tak pernah diajukan pada saat seseorang bertemu dengan orang lain :
1. dapatkah saya memercayai anda
2. apakah anda mempunyai komitmen
3. apakah anda peduli dengan saya

Jawaban untuk ketiga pertanyaan ini sangat mendasar. akan tetapi sering kali diabaikan para pelaku penjualan. jawaban untuk ketigannya adalah :

1. selalu melakukan apa yang benar.
2. selalu melakukan yang terbaik
3. selalu memperlakukan orang lain sebagaimana anda mau diperlakukan.

Membangun kepercayaan:
kepercayaan adalah dasar hubungan sebuah bisnis. tampanya tidak ada kegiatan penjualan.

Strategi bagus :
  1. Carilah cara untuk membuktikan kalau anda bisa dipercaya. konsumen akan memerlukan alasan mengapa mereka harus mempercayai anda.
  2. Pada saat bertemu pelanggan pertama kali banyaklah mendengar dari pada bicara.
  3. mulailah dengan membuka kebuntuan misal dengan senyum, anda harus berkomunikasi dengan chanal yang sama.
  4. tingkatkan kemampuan mendengar anda. para konsumen nyaman dengan orang yang mau mendengar mereka. agar bisa mendengar dengan baik siapkan pertanyaan, jagalah kontak mata dengan mereka, panggilah mereka dengan nama mereka, berikan umpan balik dll.

TO BE CONTINUE............

Jumat, 01 Agustus 2008

7 LANGKAH MENUJU KESEJAHTERAAN FINANSIAL

Langkah 1: Motivasi diri Anda dan tetapkan kekayaan saat iniSemua hal yang dirasa tidak nyaman seputar keuangan bisa menjadi bahan motivasi untuk mengontrol keuangan keluarga. Tentunya Anda sering mendengar bahwa perkataan bila Anda berada dalam kesulitan selalu saja ada jalan keluar. Gunakan kesulitan atau ketidak nyamanan tadi sebagai motivasi untuk mencapai apa yang Anda impikan.
Menetapkan berapa kekayaan bersih yang Anda miliki adalah langkah awal bijak yang harus Anda lakukan. Alat bantunya adalah pembuatan catatan kakayaan. Catatan kekayaan merupakan ringkasan dari nilai aset, hutang atau liabilities dan kekayaan bersih keuangan keluarga pada waktu tertentu. Catatan kekayaan ini merupakan potret sesaat keadaan keuangan keluarga, misalkan per 31 Desember 2003. Catatan ini memberikan perkembangan kondisi keuangan sebuah keluarga. Dari gambaran ini dapat dilakukan perencanaan lebih lanjut untuk meningkatkan nilai aset dan mengurangi hutang yang masih dimiliki keluarga. Tanpa adanya cacatan kekayaan dengan informasi lengkap, maka sulit bagi Anda untuk mencapai tujuan yang diidamkan.
Bila Anda sudah membuat cacatan tersebut dan memperoleh nilai kekayaan bersih yang Anda miliki, ada baiknya bila Anda membandingkan dengan ukuran general kekayaan dari sebuah buku dengan judul “The Millionaire Next Door” yang ditulis oleh Thomas J. Stanley dan William D. Danko. Formulanya adalah sebagai berikut “A persons’s expected wealth ougth to be 10% of your age multiplied by the annual household income”. Bila formula ini diaplikasikan untuk Anto dengan usai saat ini 35 tahun dan pendapatan selama setahun sebesar Rp.60 juta, maka nilai kekayaan bersih yang sebaiknya dimiliki adalah sebesar 3,5 x Rp.60 juta = Rp.210 juta.


Langkah 2: Tetapkan tujuan dan sesuaikan dengan kondisi keuanganMenurut hemat kami, tujuan keuangan keluarga harus memenuhi 5 kriteria, yang disingkat menjadi SMART: Specific, Measurable, Attainable, Reality-based, dan Time-bound. Tujuan keuangan keluarga harus dinyatakan secara spsifik dalam nilai yang terukur serta jangka waktu pencapaiannya. Sebagai contoh, Anda ingin untuk hidup berkecukupan di masa tua. Ini memang tujuan, namun belum spesifik. Diperlukan nilai terukur, misalnya memerlukan dana Rp 1 milyar untuk dapat hidup berkecukupan di masa tua nanti. Agar lebih lengkap, tujuan perlu dinyatakan misalnya sebagai berikut: Pensiun pada usia 55 tahun dengan dana yang dimiliki Rp 1 milyar.


bersambung............